Mengenal Tentang Auditing Mutu



Pengertian Auditing Mutu

       Dalam mendefinisikan Auditing Mutu perlu dipahami makna kata mutu dan auditing. Menurut KBBI, mutu atau kualitas adalah baik buruknya sesuatu. Mutu Produk adalah kemampuan produk untuk memenuhi atau melampaui harapan-harapan atau persyaratan-persyaratan konsumen.
       Definisi auditing yang bersifat luas disusun oleh American Accounting Association (AAA) melalui The Report of the Committee on Basic Auditing (dalam Accounting Review, vol. 47) adalah sebagai berikut:
Auditing adalah suatu proses sitematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut sengan criteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemakai yang berkepentingan.
        Menurut Supriyono (1999 : 50) meyatakan International Organization for Standarization (ISO) melalui standar internasional ISO 8402-1986 dengan judul Quality Vocabulary mendefinisikan audit mutu sebagai berikut:
       Audit Mutu adalah suatu pemeriksaan sistematis dan independen untuk menentukan apakah aktivitas-aktivitas mutu dan hasil-hasilnya yang berhubungan sesuai dengan persyaratan-persyaratan tersebut diimplementasikan secara efisien dan efektif dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
       Jika defenisi audit mutu menurut Perry L, Johnson  ISO (1993) tersebut dianalisis mendasarkan tujuh butir penting definisi auditing menurut AAA. Maka tampak sebagai berikut:
  1. Suatu proses sistematis. Audit mutu adalah suatu pemeriksaan sistematis dan independen.
  2. Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif. Audit Mutu untuk memperoleh dan mengevaluasimengenai aktivitas-aktivitas mutu dan hasil-hasilnya.
  3. Pernyataan mengenai kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi. Audit mutu memeriksa pernyataan mengenai aktivitas-aktivitas mutu dan biaya mutu.
  4. Tingkat kesesuaian. Audit mutu menilai tingkat kesesuaian antara persyaratan-persyaratan yang direncanakan  dengan persyaratan-persyaratan yang diimplementasikan.
  5. Kriteria yang ditetapkan. Kriteria yang digunakan dalam audit mutu adalah efisiensi dan efektivitas sistem mutu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
  6. Pengkomunikasikan hasil-hasilnya . pengkomunikasian hasil-hasil audit mutu dilakukan melalui laporan hasil-hasil audit mutu.
  7. Para pemakai yang berkepentingan. Para pemakai hasil-hasil audit mutu adalah:
·         Konsumen potensial
·         Konsumen
·         Manajemen organisasi
·         Dan lembaga-lembaga pengatur (termasuk badan sertififikasi ISO)

Tahap-Tahap Auditing Mutu

       Secara teoritis, definisi auditing mutu menunjukkan bahwa auditing mutu merupakan proses sistematis. Proses Sistematis adalah proses yang logis, terstruktur, dan terorganisasi dalam suatu rangkaian langkah-langkah dan prosedur-prosedur untuk mencapai tujuan. Rangkaian dan langkah-langkah auditing mutu adalah sebagai berikut:
  1. Prakarsa dan Tujuan audit mutu
  2. Perencanaan audit mutu
  3. Pengimplementasian audit mutu
  4. Pengevaluasian hasil-hasil audit mutu
  5. Pelaporan hasil-hasil audit mutu
  6. Tindak lanjut audit mutu.

Pihak-pihak yang terlibat

        Auditing mutu melibatkan tiga pihak fungsional yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya. Pihak-pihak yang terlibat dalam auditing mutu mencakup :
  1. Auditor, seorang atau beberapa orang yang memenuhi syarat (kualifikasi) untuk merencanakan, mengarahkan, dan melaksanakan auditing mutu sesuai dengan standar auditing mutu.
Auditor mutu dikelompokkan menjadi 2 (dua) :
·         Auditor mutu eksternal, yaitu auditor yang bukan anggota organisasi yang di audit
·         Auditor mutu internal, yaitu auditor yang merupakan karyawan organisasi yang di auditnya.
  1. Klien
Klien adalah organisasi atau individu yang menerima auditing mutu. Para klien auditing dapat dikelompokkan sebagai berikut:
·         Konsumen potensial
·         Konsumen
  1. Manajemen organisasi, mereka menggunakannya untuk:
·         Evaluasi sistem mutu
·         Audit mutu internal
·         Registrasi sistem mutu
  1. Lembaga pengatur
  2. Auditee, yaitu organisasi yang di audit. Auditee mungkin organisasi secara lengkap, elemen utama atau segmen organisasi misalnya divisi atau unit bisnis, atau segmen minor organisasi misalnya pusat biaya, pusat pendapatan,produk, jasa, proses, aktivitas tertentu dan sebagainya.

Pentingnya Auditing Mutu

        Auditing Mutu adalah salah satu alat bagi manajemen untuk menentukan efisiensi dan efektivitas sitem mutu. Sistem mutu adalah rencana, struktur dan aktivitas-aktivitas organisasi yang diimplementasikan untuk mengendalikan kesesuaian produk atau jasa terhadap persyaratan-persyaratan tertentu dan untuk menyediakan bukti mengenai kesesuaian tersebut. Istilah sistem mutu sifatnya komprehensif, mencakup dokumentasi dan implementasi semua aktivitas yang mempunyai hubungan dengan mutu produk, pelayanan atau proses yang dilaksanakan oleh organisasi.
       Dalam bukunya Supriyono (1999: 152) menyatakan untuk menilai sitem mutu perlu dilakukannya auditing sitem mutu. Auditing sistem mutu adalah suatu aktivitas yang terdokumentasi yang dilaksanakan untuk memverifikasi dengan memeriksa dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif atas penerapan elemen-elemen sistem mutu yang diperlukan, dikembangkan, didokumentasikan dan diimplementasikan secara efisien dan efektif sesuai dan bersama dengan persyaratan-persyaratan tertentu.
         Sistem mutu dalam suatu organisasi terdiri atas:
  1. Program-program mutu yang dikenalkan oleh manajemen atas kemauan sendiri
  2. Sebagai standar-standar pengadaan yang ditemtukan oleh organisasi yang independen
         Program mutu adalah rencana-rencana, struktur-stuktur dan aktivitas-aktivitas yang terdokumentasi yang diimplementasikan untuk mengendalikan kesesuaian produk atau jasa terhadap persyaratan-persyaratan tertentu dan untuk menyediakan bukti-bukti mengenai kesesuaian tersebut.

Daftar Pustaka 

  • Supriyono. 1999. Manajemen Biaya: Suatu Reformasi Pengelolaan Bisnis. Yogyakarta: BPFE.
  • Johnson, Perry L.., ISO 9000. 1993. Meeting The New Internasional Standars, Singapore: Mc. Graw-Hill Book Co. 

 

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Mengenal Tentang Auditing Mutu"