Hakikat Hasil Belajar Dan Minat Belajar


Pengertian Hasil Belajar

      Pengertian  hasil belajar menurut Nawawi  dalam K. Brahin (2007: 39) adalah tingkat keberhasilan siswa  dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Sedangkan dalam bukunya  Ahmad Susanto (2013: 5) yang dimaksud dengan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak stelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap. 
      Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal (1993: 94) bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa.


Macam – Macam Hasil Belajar

      Dalam bukunya Ahmad Susanto (2013: 6) diuraikan macam-macam dari hasil belajar, yaitu:

1.    Pemahaman Konsep
Pemahaman menurut Bloom (1979: 89) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi  atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.
Konsep didefinisikan oleh James G. Womack (1970: 30) sebagai kata atau ungkapan yang berhubungan dengn sesuatu yang menonjol, sifat yang melekat. Pemahaman dan penggunaan konsep yang tepat bergantung pada penguasaan sifat yang melekat tadi, pengertian umum kata yang bersangkutan. Konsep memiliki pengertian denotative dan konotatif.

2.    Keterampilan Proses
Usman dan Setiawati (1993: 77) mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.  Indrawati (1993: 3) merumuskan keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi).  Dengan kata lain, keterampilan ini digunakan sebagai wahana penemuan dan pengembangan konsep, prinsip, dan teori.

3.    Sikap
Menurut Lange dalam Azwar (1998: 3), sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respons fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Jika mental saja yang dimunculkan, maka belum tampak secara sejas sikap seseorang yang ditunjukkannya. Selanjutnya Azwar mengungkapkan tentang struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu: komponen kognitif, afektif, dan konatif.


Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

      Menurut Wasliman (2007: 158), hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara perinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:

a)    Faktor internal
Merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi : kecerdasan, minat dan pelatihan, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
b)     Faktor eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Pengertian Minat Belajar

      Dalam kaitannya dengan belajar, Hansen (1995: 1) menyebutkan bahwa minat belajar siswa erat hubungannya dengan kepribadian, motivasi, ekspresi, dfan konsep diri atau identifikasi , faktor keturunan dan pengaruh eksternal atau lingkungan. Adapun menurut Sardiman (2007: 77) minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan sendiri. 
     Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan kecendrungan jiwa seseorang terhadap sesuatu objek, biasanya disertai dengan perasaan senang, karena itu merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu. 


Macam – Macam Minat Belajar

      Adapun mengenai macam-macam minat, Kuder dalam Purwaningrum (1996: 14) mengelompokkan macam-macam minat menjadi 10 (sepuluh) diantaranya adalah:
  1. Minat terhadap alam sekitar, yaitu minat terhadap pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan alam, binatang dan tumbuhan
  2. Minat mekanis, yaitu minat terhadap pekerjaan yang bertalian dengan mesin-mesin atau alat mekanik
  3. Minat hitung menghitung, yaitu minat terhadap pekerjaan yang membutuhkan perhitungan
  4. Minat terhadap ilmu pengetahuan, yaitu minat untuk menemukan fakta-fakta baru dan pemecahan problem
  5. Minat persuasive, yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan untuk memengaruhi orang lain
  6. Minat seni yaitu minat terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan kesenian, kerajinan, dan kreasi tangan
  7. Minat leterer, yait minat yang berhubungan dengan masalah-masalah membaca dan menulis berbagai karangan
  8. Minat music, yaitu minat terhadap masalah-masalah music, seperti menonton konser dan memainkan alat-alat music
  9. Minat layanan sosial, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan untuk membantu orang lain
  10. Minat klerikal, yaitu minat yang berhubungan dengan pekerjaan administrative.

Pembentukan Minat Belajar

Pembentukan minat belajar atau disebut juga perkembangan minat belajar, secara psikologis menurut Munandar (1997: 9) fase perkembangan minat berlangsung secara bertingkat dan mengikuti pola perkembangan individu itu sendiri. Disamping itu kematangan individu juga memengaruhi perkembangan minat, karena semakin matang secara psikologis maupun fisik, maka minat juga akan semakin kuat dan terfokus pada objek tertentu.
Berangkat dari konsep bahwa minat merupakan motif yang dipelajari yang mendorong dan mengarahkan individu untuk menemukan serta aktif dalam kegiata-kegiatan tertentu, akan dapat diidentifikasi indicator-indikator minat dengan menganalisis kegiatan-kegiatan yang dilakukannya atau objek-objek yang dijadikan kesenangan. Analisis tersebut dapat dilakukan terhadap beberapa hal, Sukartini (1996: 65) menyebut ada empat hal yaitu:
  1. Keinginan untuk memiliki sesuatu
  2. Objek atau kegiatan yang disenangi
  3. Jenis kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh sesuatu yang disenang
  4. Upaya-upaya yang dilakukan untuk merealisasikan keinginan atau rasa terhadap objek atau kegiatan tertentu.

Daftar Pustaka
  • Bloom, B.S.  (1979). Taxonomy of Educational Objectives, The Clasification of Education Goals. USA:Longman Inc.
  • Brahin, K. Theresia.(2007). Peningkatan Hasil Belajar Sains Siswa Kelas IV SD Melalui Pendekatan Penempatan Sumber Daya Alam Hayati di Lingkungan Sekitar.
  •  Munandar, U. 1997. Memupuk Bakat Kreativitas. Jakarta: Gramedia
  •  Sukartini,S.P.1996. Konstribusi Minat Akademik Orang Tua dan Guru Terhadap Konsep Diri Siswa. Tesis IKIP Bandung
  •  Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Kencana
  • Waliman, Iim. 2007. Problematika Pendidikan Dasar, (Modul), Bandung : Sps-UPI


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Hakikat Hasil Belajar Dan Minat Belajar"