Pengertian Oligopoli
Oligopoli adalah bentuk organisasi pasar dimana hanya terdapat beberapa penjual / produsen produk yang homogen atau berbeda. Perbedaan tersebut dalam bentuk merk, kualitas atau model / fashion (Soeharno, 2007:189). Tidak berbeda jauh dalam bukunya Sonny Sumarsono (2007) yang berjudul Ekonomi Makro: Teori dan Soal Latihan, dikatakan bahwa oligopoli mempunyai pengertian yaitu suatu bentuk pasar yang ditandai oleh jumlah perusahaan sedikit, tiap oligopoli menetapkan kebijaksanaan sendiri, setiap terjadinya perubahan harga dan hasil yang ditetapkan oleh satu perusahaan akan mempengaruhi penjualan dan laba saingan.
Faktor utama yang menyebabkan terjadinya oligopoli adalah skala ekonomi perusahaan. Oleh sabab, itu karena besarnya skala ekonomi perusahaan maka biaya produksi menjadi rendah. Disamping itu faktor promosi penjualan sangat berpengaruh terjadinya pasar oligopoli (Sonny Sumarsono, 2007:306).
Ciri Oligopoli
Apa ciri-ciri dari oligopoli? Sonny (2007) memberikan ciri-ciri oligopoli terdiri dari tiga, yakni:
- Menghasilkan barang standar atau barang berbeda corak
- Kekuasaan menentukan harga bisa kuat juga bisa lemah
- Perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan
Sedangkan Prof. Soeharno (2007) beberapa ciri dari pasar oligopoli sebagai berikut:
- Kalau dalam pasar hanya ada dua penjual maka disebut duopoly
- Kalau produk yang dijual homogen maka disebut pure poligopoly
- Kalau produk yang dijual adalah berbeda maka disebut differentiated oligopoly
- Dimungkinkan produsen baru dapat masuk dalam pasar / industri dan masuknya produsen tersebut tidak sesulit dalam monopoli
- Tindakan seorang produsen dalam pasar oligopoly akan mempengaruhi produsen lain.
Lebih lanjut menurut Prof. Soeharno (2007), bahwa ada beberapa kondisi yang menjadi pencetus munculnya oligopoli. Apa saja? Berikut ini diantaranya:
- Adanya produsen yang beroperasi dengan skala besar sehingga hanya diperlukan beberapa produsen
- Investasi yang besar untuk masuk dalam industri
- Hak paten
- Mempunyai hubungan khusus dengan pelanggan
- Menguasai dan mengawasi pasar
- Ditunjuk oleh pemerintah
Model Oligopoli
Menurut Sonny Sumarsono (2007) dikatakan bahwa dalam teori ada empat bentuk model oligopoli yaitu model oligopoli, model kinked demand, model kartel dan model coordinate behavior. Model oligopoli, yaitu bentuk pasar yang hanya mempunyai dua penjual. Model kinked demand, yaitu oligopolis berusaha mempertahankan dan memperkuat bagian pasar dengan menyesuaikan harga-harga. Model kartel, yaitu organisasi pengaturan resmi dari para penjual secara bersama menentukan harga, kualitas market share dan lain-lain. Model coordinate behavior, yaitu mengupayakan perusahaan dapat berkerjasama tanpa adanya suatu perjanjian resmi. Dalam kenyataannya di masyarakat terdiri dari oligopoli murni (pure oligopoly), oligopoli tidak murni (differentiated oligopoly), dan kolusi (colusion).
Sementara itu Prof. Soeharno (2007), membagi dua model oligopoli, yakni Non Collusive Oligopoly dan Collusive Oligopoly.
Non Collusive Oligopoly
Antar perusahaan dalam pasar oligopoly selaing bersaing, dalam harga maupun promosi. Namun, produsen tidak dapat menurunkan harga karena pesaing akan selalu mengikuti. Kasus yang terjadi menunjukan adanya kurva permintaan yang patah (kinked demand curve). Model kurva permintaan yang patah seperti diperlihatkan pada gambar dibawah (Soeharno, 2007:191). Gambar tersebut diperkenalkan oleh Sweezy untuk menjelaskan kelakukan harga yang terjadi pada pasar oligopoly.
Keterangan:
Non Collusive Oligopoly
Antar perusahaan dalam pasar oligopoly selaing bersaing, dalam harga maupun promosi. Namun, produsen tidak dapat menurunkan harga karena pesaing akan selalu mengikuti. Kasus yang terjadi menunjukan adanya kurva permintaan yang patah (kinked demand curve). Model kurva permintaan yang patah seperti diperlihatkan pada gambar dibawah (Soeharno, 2007:191). Gambar tersebut diperkenalkan oleh Sweezy untuk menjelaskan kelakukan harga yang terjadi pada pasar oligopoly.
Kurva Permintaan yang Patah |
- Kurva permintaan yang dihadapi oleh oligopolis adalah ABD=AR, yang merupakan kurva permintaan yang patah pada harga pada P1.
- Pada harga P1 jumlah yang diminta Q1. Pada harga P1 para pesaing tidak bersedia menurunkan harga, tetapi membiarkan kalau ada yang menaikan harga. Kurva MR adalah AGEHJ
- Kurva MR produsen dalam pasar oligopoli dapat naik atau turun dengan batas antara MC1 sampai MC3, dimana batas para produsen oligopoly tetap mempertahankan harga P1 sepanjang harga masih lebih tinggi dari MC. Kalau kurva MC lebih tinggi dari P, barulah produsen oligopoli bersedia menaikan harga diatas P1. Sebailknya, kalau M bergeser dibawah MC3 maka para produsen bersedia menurunkan harga. Kondisi yang dianggap paling baik adalah kondisi di MC3.
- Kurva MR juga patah sebagaimana ditunjukan pada gambar 10.1 MR = AGHJ.(Soeharno, 2007:192)
Collusive Oligopoly
Untuk menghindarkan adanya perang dan harga atau perang promosi, produsen mengadakan kesepakatan (kolusi) atau dengan yang lain. Bentuk kesepakatan tersebut adalah Market Sharing Cartel, Centralized Cartel dan Price Leadership.
Market Sharing Cartel (MSC) merupakan bentuk kartel dimana para anggota kartel diberi hak beroperasi di daerah tertentu. Contohnya, pada perusahaan yang memproduksi bahan kimia. Perusahaan tersebut adalah DU Pon of US dan Imperical Chemical of UK. Keduanya sepakat bahwa DU Pon memasarkan produknya di AS dan Amerika Utara, sedangkan Imperical Chemical of UK di Inggris dan Mesir (Soeharno, 2007:194).
Kartel sentral atau Centralized Cartel merupakan perjanjian kerjasama antara oligopolis untuk menghasilkan produk dengan tingkat harga monopoli tertentu dan mengalokasikan kuota tertentu pada para anggota serta menentukan tingkat keuntungan tertentu (Soeharno, 2007:195).
Dua perusahaan mengadakan kolusi dalam bentuk kartel sentral |
- Dua perusahaan mengadakan kolusi dalam bentuk kartel sentral masing-masing bekerja pada AC yang paling rendah, AC1 dan AC2. Pada AC yang minimal maka AC=MC
- Permintaan pasar merupakan penjumlahan output masing-masing oligopolis, Σq1=Q.ΣMC merupakan penjumlahan MC masing-masing oligopolis, ΣMC merupakan MC dari kartel.
- Pada harga P, masing-masing oligopolis memaksimumkan keuntungan P =MC, dengan output q1 dan q2. Penjumlahan dari masing-masing perusahaan merupakan permintaan pasar Σq1=Q. Pada keuntungan kartel merupakan keuntungan maksimum yang ditandai ΣMC=MR.
Kolusi produsen dalam pasar oligopoly dalam bentuk price |
- Q = kualitas output
- MCL = MC perusahaan leader
- MCF= MC perusahaan peserta
- MRL = MR perusahaan leader
- Pada waktu harga P3, perusahaan peserta akan mensuplai pasar sebesar QQ2, yaitu pada MR= ΣMCF, (di titik R)
- Bagi perusahaan peserta, MR=P3 karena harga sudah ditetapkan oleh perusahaan yang memimpin. Sisanya dipasok oleh perusahaan leader sebesar Q2Q3=0Q1
- Kalau harga sebesar P1 maka seluruh permintaan pasar dipasok oleh perusahaan peserta, yaitu OQ4
- Kalau harga P2 maka seluruh permintaan pasar dipasok oleh perusahaan leader, yaitu sebesar OQ5 (Soeharno, 2007:197).
Daftar Pustaka
- Soeharno. 2007. Teori Mikro Ekonomi.Yogyakarta: Andi Publisher
- Sumarno, Sonny. 2007.Ekonomi Mikro: Teori dan Soal Latihan.Yogyakarta: Graha Ilmu
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian, Ciri dan Model Oligopoli"
Posting Komentar