Mengenal Investasi



Pengertian Investasi

        Menurut Sunariyah (2003: 4) dalam bukunya Sukmadi (2012: 172) “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa-masa yang akan datang.” Dewasa ini banyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan meningkatkan investasi., baik domestic ataupun modal asing. Hal ini dilakukan pemerintah, sebab kegiatan investasi akan mendorong kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa bahkan penambahan devisa.
     Menurut Husnan (1996: 5) menyatakan,”proyek investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.”
          Pada umumnya, manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Adapun modal, bisa saja berbentuk bukan uang, misalnya tanah, mesin, bangunan dan lain-lain. Namun, baik sisi pengeluaran investasi ataupun manfaat yang diperoleh semua harus dikonversikan dalam nilai uang.
       Suatu rencana investasi perlu dianalisis secara saksama. Analisis rencana investasi pada dasarnya merupakan peneltian tentang dapat tidaknya suatu proyek (baik besar maupun kecil) dapat dilaksanakan dengan berhasil, atau suatu metode penjajakkan dari suatu gagasan usaha/bisnis tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha/bisnis tersebut dilaksanakan.
        Suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang besar dan akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka waktu panjang. Oleh karena itu, dilakukan perencanaan investasi yang lebih teliti agar tidak terlanjur menanamkan investasi pada proyek yang tidak menguntungkan.


Tipe Investor Menurut Profil Risiko

        Menurut Sukmadi (2012: 172) menyatakan tipe-tipe investor menurut profil risiko dalam berinvestasi dapat dideskripsikan berikut:

1.       Defensive
Investor dengan tipe defensive, investor ini berusaha untuk mendapatkan keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan. Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dlam hal spekulasi, dan lebih memilih untuk menunggu saat-saat yang tepat dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari resiko.

2.       Conservative
Investor dengan tipe conservative, biasanya berinvestasi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang, misalnya untuk pendidikan perguruan tinggi anak atau biaya hidup di hari tua. Investor tipe ini memiliki kecendrungan menanam investasi dengan keuntungan (yield) yang layak saja dan tidak risiko. Walaupun investor conservative sering berinvestasi, investor ini umumnya mengalokasikan sedikit waktu untuk menganalisa dan mempelajari portofolio investasinya.

3.       Balanced
Investor dengan tipe balanced, merupakan tipe investor yang menginginkan risiko menengah. Investor tipe ini selalu mencari proporsi yang seimbag antara risiko yang memungkinkan terjadi dengan pendapatan yang dapat diraih. Tipikal investor ini bahwa mereka akan selalu berhati-hati dalam memilih jenis investasi, dan hanya investasi yang proporsional antara risiko dan penghasilan yang bisa diperoleh yang akan dipilih.

4.       Moderately aggressive
Merupakan tipe investor yang tenang atau tidak ekstrim dalam menghadapi risiko. Investor ini cenderung memikirkan kemungkinan terjadinya risiko dan kemungkinan bisa mendapatkan keuntungan. Dalam hal ini, investor dengan tipe moderately aggressive selalu tenang dalam mengambil keputusan investasi karena keputusan yang ditetapkan sudah dipikirkan sebelumnya.

5.       Aggressive
Investor yang biasa disebut pemain ini adalah kebalikan dari investor conservative. Mereka sangant teliti dalam menganalisa portofolio yang dimiliki. Semakin banyak angka-angka dan fakta yang bisa dianalisa adalah semakin baik. Investor ini umumnya berinvestasi dengan rentang waktu relative pendek karena mengharapkan adanya keuntungan yang besar dalam waktu singkat.



Jenis-jenis investasi

      Menurut Senduk (2004: 24) dalam bukunya Sukmadi, produk-produk investasi yang tersedia di pasaran, diantaranya adalah:
1.      Tabungan di Bank
Dengan menyimpan uang ditabungan akan mendapatkan suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan.
2.      Deposito Bank
Ini hampir sama dengan tabungan bank. Bedanya dalam deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun yang diinginkan.kecuali apabila uang tdersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu.
3.      Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden.
4.      Property
Investasi dalam property berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
5.      Barang-barang koleksi
Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antic, dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan emnjual koleksi tersebut dengan pihak lain.
6.      Emas
Barang berharga yang paling diterima seluruh dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 . harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7.
7.      Mata uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
8.      Obligasi
Surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu proyek pemerintah, karena sifatnya hampir sama dengan deposito maka agar lebih menarik investor suku bunga deposito.



Keunggulan dan kekurangan investasi

1)      Produk perbankan
a.       Tabungan,
Kemudahan:
·         Likuiditas yang tinggi, dapat diambil kapan saja: counter bank atau ATM
·         Kemudahan bertransaksi
·         Dijamin pemerintah
Kekurangan:
·         Suku bunga yang diberikan sangat rendah dibawah inflasi
·         Bunga kena pajak 20% untuk yang diatas Rp 7,5 juta
b.      Rekening Koran
Kemudahan:
·   Likuiditas tinggi, dapat diambil kapan saja
·   Kemudahan bertransaksi
·   Dijamin pemerintah
Kekurangan:
·         Tidak ada bunga, hanya terdapat jasa giro yang rendah
·         Bunga kena pajak 20%
c.       Deposito berjangka
Kemudahan:
·         Suku bunga yang lebih tinggi, sekitar 6%
·         Likuiditas tinggi
·         Dapat dijaminkan
·         Dijaminkan oleh pemerintah
Kekurangan:
·         Terkena penalty bila diambil sebelum jatuh tempo
·         Bunga kena pajak 20% diatas Rp 7,5 juta

2)      Produk Investasi
Reksa dana/Unit Trust
Keunggulan:
·         Diverssifikasi
·         Pilihan investasi yang beragam
·         Transparansi
·         Peraturan yang ketat
·         Biaya yang rendah
·         Keuntungan pajak
·         Minimum investasi yang rendah


Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat investasi

a)      Tingkat Pengambilan yang diharapkan (Rxpected Rate of Return)
·         Kondisi internal perusahaan
Adalah faktor-faktor yang berada di bawah control perusahaan, seprti tingkat efesiensi, kualitas SDM, dan teknologi.
·         Kondisi eksternal perusahaan
·         Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi utama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestic maupun internasional.
b)      Biaya investasi
Hal yang paling menentukan adalah tingkat bunga pinjaman. Semakin tinggi tingkat bunganya maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya, minat akan investasi semakin menurun. Namun tidak jarang, walaupun tingkat bunga pinjaman rendah, minat akan investasi tetap rendah. Hal ini disebabkan, biaya total investasi masih tinggi dan faktor yang mempengaruhi adalah masalah kelembagaan.
c)     Marginal efficiency of Capital (MEC), tingkat bunga, marginal Efficiency of Investment (MEI)
·         Marginal efficiency of Capital (MEC), investasi dan tingkat bunga MEC adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari setiap tambahan barang modal
·         Marginal efficiency of Capital (MEC) dan Marginal Efficiency of Invesment (MEI).


Daftar Pustaka
·         Sukmadi. (2012). Pengantar Ekonomi Bisnis. Bandung: Humaniora Press.
·   Husnan. (1996). Manajemen keuangan Ringkasan Teori, soal dan Penyelesaian. Yogyakarta: BPFE.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Mengenal Investasi"